Ini bukan pertama kalinya terjadi di dunia. Siapapun yang kau pilih, keputusan pemerintah dibuat tanpa pernah meminta pendapatmu. Kapan terakhir kali pemerintah pilihanmu meminta pendapatmu dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan hidupmu? apakah mereka memang mengerti apa yang kau butuh dan kau inginkan dalam hidupmu?
Kalau pemilu 2004 dianggap momen perayaan kebebasanmu, maka pemilu = belanja di supermarket. Engkau "bebas" memilih apapun yang kau mau, tetapi hanya apa yang telah tersedia di hadapanmu.
Kebebasan adalah kebebasan untuk berkata bahwa dua tambah dua sama dengan empat. Apabila hal tersebut telah dijamin, maka hal lain akan menyusul.
Sudah deh jangan menganggap bahwa dirimu seolah-olah penting dan parlemen di "senayan" berjuang demi dirimu, buktinya? ketika parlemen mendapat segala kemewahan, apakah engkau juga mendapatkan nya? bukankah mereka wakil mu? apakah kau tau apa itu yang disebut wakil? seharus nya posisi kamu lebih dibanding hanya sebuah wakil, namun apa yang terjadi ketika wakil mu
mendapatkan apa yang selama ini menjadi impian mu, sedang kamu masih stagnan disini, apa yang menjadi bagian mu adalah mimpi-mimpi dan masturbasi.
Kemungkinan terbaik saat ini adalah dirimu tidak mempunyai satu pun kemungkinan, ok tidak ada yang salah dengan memiliki sebuah impian, ya karena aku pun hanya seorang pemimpi, tapi setidaknya aku masih mempunyai sesuatu bukan? ya mimpi satu-satunya yang aku rasakan dari sebuah momen pemborosan uang negara yang berlangsung periodik 5 tahun sekali itu.
Ya ya ya, demi demokrasi katanya, demokrasi saudara-saudara!!! Kita berhak memilih langsung setiap wakil kita untuk mengurus negara ini, malai dari kades, bupati, walikota, gubernur, presiden dan wakilnya, dan tentu saja ritual kuno pemilihan partai pemilu. Tepuk tangan saudara-saudara keberadaan anda mulai dianggap ada dengan diberi kepercayaan penuh untuk memilih,
hurray for presiden hurray for kpu, hurray for parlianment, hurray gus dur, hurray megawati, hurray SBY, hurray gog gog , hurray ucing. Ritual 5 tahunan penuh basa-basi yang tentu saja menurut ku tidaklah sedikit memangkas anggaran kas negara, bayangkan saudara-saudara untuk pesangon satu partai peserta pemilu saja dananya mencapai angka M , hahaha menggiurkan bukan, tidak aneh saat ini banyak
orang kalap yang memanfaatkan momentum ini untuk sekedar menambah uang saku mereka dengan mendirikan partai kuning, biru, putih, merah, hijau, ungu, dan merah, dan putih, dan biru, dan kuning. Ataukah ada diantara kalian ada yang tertarik untuk mendirikan partai? hayu atuh caha cing anu ek dicalonkeun jadi presiden? keren bukan jika ada partai bernama baraya:10 weiisss hebad,
hebad bener angka pesangon nya. Ga' perlu muluk-muluk lah program kerja partai nya, cukup mengumbar janji jika partai kita menang maka anda tidak dipungut biaya untuk masturbasi, tidak dipungut biaya ketika anda meludah, dan tidak didenda jika anda kokod.
Namun ketika pasangan pilihan kita menjadi pemenang pemilu, maka lagi-lagi orang-orang yang pernah mendukungnya dilupakan begitu saja, ga' tau apakah kamu juga begitu, namun inilah yang aku liat dari keluarga ku yang dengan antusias mensukseskan pemilu, ujung-ujungnya kekecewaan mendera keluarga ku karena ternyata saudara-saudara, apa yang dulu di dukung habis-habisan saat ini sudah tidak
menganggap keluarga ku ada, semoga hal-hal seperti ini tidak menimpa kalian yang sudah turut berpartisipasi mensukseskan pemilu. Saya yakin bahwa naiknya BBM adalah untuk kebaikan kita semua, saya kira itulah aspirasi kalian, bahwa harga BBM terlalu murah.
Lihatlah juga didalam televisi, apa hasil dari sebuah bentuk implementasi demokrasi, ya massa pendukung partai dengkak ribut dengan massa dari partai nonggeng dikarenakan massa yang satu tidak mau menerima hasil pilkada, keributan gara-gara pilkada hampir setiap hari mewarnai tayangan televisi, selain sinetron tentunya. Ya, inilah demokrasi kawan, demokrasi yang mencoba memaksa kita untuk percaya
bahwa pemilihan secara langsung adalah sebaik-baiknya demokrasi, dan tentu saja dengan bumbu pertikaian antar massa pendukung yang menurut aku sih lebih biadab dibanding royal rumble nya FPI vs AKKBB.
Maaf-maaf ini bukan lah provokasi, progaganda what ever!!! Ini hanyalah sekedar bentuk terima kasih ku kepada elit partai yang selama ini telah memperjuangkan nasib kita sehingga kita semakin sejahtera saat ini. Memilih atau tidak adalah hak personal masing-masing bukan urusanku untuk ikut menentukan apa yang akan kalian lakukan. Pilihlah untuk masa depan kita semua, ada dua pilihan bagi kita :
ikut memilih atau tidak peduli sama sekali dan menikmati indahnya dunia ini!!!!!
Subyek: Kami ga pengen milih!!!!! 
Fri Jun 27, 2008 11:45 pm
satuju 
buktinya sayah masih tetap seperti yang dulu
