Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin

 

 pantun Kecewa

Go down 
PengirimMessage
caenk
Murid Baru
Murid Baru
caenk


Jumlah posting : 21
Join date : 09.05.08
Age : 37
Lokasi : jakarta ayena mah asli subang abdi mah

pantun Kecewa Empty
PostSubyek: pantun Kecewa   pantun Kecewa Icon_minitimeMon Jun 23, 2008 7:22 pm

Buah berangan masaknya merah
Kelekati dalam perahu
Luka di tangan nampak berdarah
Luka di hati siapa tahu?

Pisau raut hilang di rimba
Pakaian anak raja di Juddah
Karam di laut boleh ditimba
Karam di hati bilakah sudah?

Banyaklah orang menanam pulut
Saya seorang menanam padi
Banyaklah orang karam di laut
Saya seorang karam di hati

Anak punai anak merbah
Hinggap ditonggak mencari sarang
Anak sungai lagikan berubah
Inikan pula hati orang

Apa diharap padi seberang
Entahkan jadi entahkan tidak
Apa diharap kasihnya orang
Entahkan jadi entahkan tidak

Entahkan jadi entahkan tidak
Entah dimakan pipit melayang
Entahkan jadi entahkan tidak
Entah sudahkan milik orang

Cahaya bulan diliput awan
Dipuput bayu awan berlalu
Hasrat hatiku padamu tuan
Malang diriku tuan tak tahu

Dari Arab turun ke Aceh
Naik ke Jawa berkebun serai
Apa diharap pada yang kasih
Badan dan nyawa lagi bercerai

Selasih di Teluk Dalam
Datang kapas Lubuk Tempurung
Saya umpama si burung balam
Mata terlepas badan terkurung

Chau Pandan, anak Bubunnya
Hendak menyerang kota Melaka
Ada cincin berisi bunga
Bunga berladung si air mata

Anak buaya terenang-renang
Anak kunci dalam perahu
Hanya saya terkenang-kenang
Orang benci saya tak tahu

Masuk hutan berburu musang
Musang mati dijerat orang
Macam mana hati tak bimbang
Ayam di sangkar disambar helang

Sakit menebang kayu berlubang
Kayu hidup dimakan api
Sakit menumpang kasih orang
Daripada hidup baiklah mati

Asal kapas menjadi benang
Dari benang dibuat kain
Barang lepas usah dikenang
Sudah menjadi hak yang lain

Apa guna pasang pelita
Jika tidak dengan sumbunya
Apa guna bermain mata
Kalau tidak dengan sungguhnya

Biji saga nampaklah merah
Bawa segenggam pergi ke kota
Hati kecewa amatlah parah
Tidur bertilam si air mata

Dari Jawa ke Bengkahulu
Membeli keris di Inderagiri
Kawan ketawa ramai selalu
Kawan menangis seorang diri

Kusangka nanas di tengah padang
Rupanya pandan yang berduri
Kusangka panas hingga ke petang
Rupanya hujan di tengah hari

Orang Aceh sedang sembahyang
Hari Jumaat tengah hari
Pergilah kasih pergilah sayang
Pandai-pandailah menjaga diri

Seri Mersing lagulah lama
Lagu dikarang biduan dahulu
Hatiku runsing gundah gulana
Dimana tempat hendak mengadu?

Sri Mersing lagulah melayu
Dikaranglah oleh biduan dahulu
Hatiku runsing bertambah pilu
Mengenangkan nasib yatim piatu

Apa diharap kepada tudung
Tudung saji terendak Bentan
Apa diharap kepada untung
Untung nasib permintaan badan

Penatlah saya menanam padi
Nenas juga ditanam orang
Penatlah saya menanam budi
Emas juga dipandang orang

Sirih kuning di batang pauh
Sayang beluluk beruang-ruang
Putih kuning carilah jodoh
Saya buruk biar terbuang

Padi jangan dicampur antah
Melukut tinggal sekam melayang
Hatiku jangan diberi patah
Meskipun saya dagang terbuang

Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat di dunia memang begitu
Benda buruk tidak dipandang

Payang retak tali bersimpul
Kendi lokan airnya tumpah
Hidup tidak kerana kaul
Mati bukan kerana sumpah

Anak ayam turun satu
Mati seekor habis hilang
Tiada untung modal tak tentu
Perahu tersadai di atas galang

Pukul gendang tiup nafiri
Anak Keling mandi minyak
Saya umpama rumput di bumi
Rendah sekali pada yang banyak

Orang Jawa pulang ke Jawa
Membawa pulang tiang bersambung
Badan terletak putuslah nyawa
Nyawa tidak dapat dihubung

Sarawak sungainya sempit
Buah nenas lambung-lambungan
Hendak kubawa perahunya sempit
Tinggal emas tinggal junjungan

Pecah belah batu di gunung
Seri dewa berjalan malam
Ya Allah, tidak tertanggung
Rasa tidak dikandung alam

Tidak salah bunga lembayung
Salahnya pandan menderita
Tidak salah ibu mengandung
Salahnya badan buruk pinta

Kelip-kelip disangka api
Kalau api mana puntungnya
Hilang ghaib disangka mati
Kalau mati mana kuburnya?

Kalau begini tarah papan
Ke barat juga kan condongnya
Kalau begini untung badan
Melarat juga kesudahannya

Hujan turun badan pun basah
Patah galah haluan perahu
Niat dihati tak mahu berpisah
Kehendak Allah siapa yang tahu?

Nyiur muda luruh setandan
Diambil sebiji lalu dibelah
Sudah nasib permintaan badan
Kita dibawah kehendak Allah

Anna Abadi tersadung batu
Ambil ubat di atas para
Alangkah sedih cinta tak restu
Jiwa merana hati sengsara
Kembali Ke Atas Go down
 
pantun Kecewa
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Rada KECEWA uy.....????!!!!
» Pantun Gue
» room pantun
» tatarucingan

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
 :: obrolan santai :: Room Pantun-
Navigasi: