Sering sendawa merupakan salah satu gejala yang paling mudah dilihat bila seseorang mengalami ketidakseimbangan angin di dalam tubuh. Atau dengan kata lain, anda mudah masuk angin.
Yang dimaksud dengan ketidakseimbangan angin di dalam tubuh adalah tubuh mengalami banyak penumpukan angin terutama gas karsinogen. Karsinogen ini merupakan unsur yang menyebabkan atau pemicu faktor predisposisi terjadinya zat kimia tertentu atau virus. Bila gas ini terlalu lama dalam tubuh, sifatnya akan berubah menjadi racun. Bahkan lebih jauh lagi, bisa menyebabkan timbulnya kanker.
Bagaimana cara angin masuk ke tubuh? Bisa melalui makanan yang banyak mengandung gas seperti ubi, talas, singkong, kol, kangkung, tape, minuman ringan bersoda, susu dan lain lain. Bisa juga dari udara yang tertelan bersamaan dengan proses menelan makanan atau sering menguap. Ketika menguap, kita disunnahkan untuk menutup mulut sebisa mungkin. Maksudnya, agar tidak ada udara yang masuk saat menguap tersebut.
Kemudian, setelah berada di dalam tubuh, angin menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah, masuk ke persendian dan bahkan ke dalam usus besar (colon), sehingga menyebabkan kantong-kantong kecil pada dinding usus besar. Gas karsinogen ini bersifat kimiawi dan menjadi racun bagi tubuh.
Masuk angin terjadi karena udara dingin atau terkena angin yang menyebabkan vasokonstriksi (menciutnya) pembuluh darah pada kulit. Dengan demikian aliran darah tersebut kurang memberikan nutrisi yang baik ke jaringan tubuh yang menyebabkan rasa tidak enak badan. Oleh karena itu sering dipakai cara yang tradisional seperti kerokan. Dengan kerokan tersebut membuat melebarnya pembuluh darah tepi (vasodilatasi) sehingga aliran darah ke jaringan menjadi lebih baik dan orang tersebut merasa badannya agak lebih enak.
Kerokan, memang, merupakan cara yang amat gampang, tak heran pengobatan alternatif ini telah ratusan tahun kondang di negara-negara Asia. Masyarakat Vietnam menyebut pengobatan ini cao giodi, di Kamboja dijuluki goh kyol dan di China dikenal sebagai gua sua, dengan menggunakan batu jade sebagai alat pengeroknya.
Konon, warna merah yang timbul pada kulit setelah kerokan adalah pertanda kalau Anda memang masuk angin. Makin pekat warnanya, pertanda makin banyak pula angin yang berdiam di tubuh kita. Padahal, itu pertanda bahwa pembuluh darah halus (kapiler) di permukaan kulit pecah hingga terlihat sebagai jejak merah di tempat yang dikerok. Lagipula, orang sehat pun dapat mengalami hal yang sama jika dikerok. Dengan kedua cara itu banyak orang yang masuk angin merasa lebih baik. Mengapa bisa begitu?
Itu wajar saja. Dengan dipijat, otot menjadi lemas dan pembuluh darah halus di dalamnya melebar sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi yang tersedia untuk jaringan otot. Selain itu, toksin yang menyebabkan pegal dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan. Karena itu, aliran darah akan menjadi lancar jika dikerok atau dipijat.
Biasanya, orang yang mudah masuk angin adalah orang yang malas berolahraga, sehingga tidak mempunyai stamina dan daya tahan tubuh yang memadai. Akibatnya, terkena angin sedikit, pembuluh darah menjadi mengecil. Padahal, dengan rajin berolahraga, bisa membuat pembuluh darah melebar dan aliran darah lancar. Bahkan, angin yang mengendap di dalam pembuluh darah bisa didorong keluar.
Oleh karena itu, sebaikmnya anda berniat untuk melakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit sehari atau hingga keluar keringat. Ketika mandi, usahakan jangan dimulai dari atas dulu, tapi mulailah dari kaki, secara perlahan-lahan naik ke badan. Begitu pula bila hendak keramas, mengguyur kepala dilakukan belakang.
Jamu yang anda konsumsi sebenarnya hanya mampu menghilangkan simpton (gejala-gejala)-nya saja, tapi tidak bisa mengatasi akar permasalahan yang ada di dalam tubuh.
Cara lain, ambillah sedikit garam dapur lalu telanlah perlahan-lahan. Lakukan hal ini sebelum sarapan, makan siang dan makan malam. Garam dapur mempunyai kemampuan untuk memblokade angin di dalam darah. Namun, bila anda menderita darah tinggi, cara ini jangan dilakukan karena akan meningkatkan tensi anda.
Anda bisa mencoba mengonsumsi Herba Tuju Angin, Omega 3 kapsul, Spirulina, Teh Herba dan Madu. Cara minumnya: 2x2 untuk Herba Tuju Angin, Omega 3 dan Spirulina. Sebaiknya diminum 30 menit sebelum makan. Untuk Teh Herba, seduh 1 uncang Teh Herba di cangkir biarkan hingga hangat, lalu diminum pagi dan sore. Teh Herba bisa dicampur 1-2 sendok makan Madu.