Temanku yang diingati
Kehadiranmu adalah sesuai dengan bak kata pepatah "bagai aur dengan tebingnya".
Justeru itu daku tidak sekali-kali dapat menghilangkan kisah suka-duka kita bersama.
Daku termata terkenangkan kisah itu. Dan tak mungkin daku bisa lupakan.
Kenangan silam yang kita lalui serta tempuhi, banyak mengajar daku tentang erti sebuah kehidupan.
Temanku
Seharian tanpamu bisa membuatkan daku kelemasan. Daku kaget dalam pencarian. Dimanakah temanku itu?
Adakah dia sengaja meninggalkan daku atau apa ?
Apa salah daku, daku terkenang dalam pengabdian.
Temanku
Daku bakal pulang kesisimu, daku nggak pernah bisa lupakan belai tawa-mu.
Saat kita bersendaloka, beralun-senyum, bergurau-senda tanpa perasaan amarah,
hanya sebagai penghibur hati sebagai seorang insan dengan saudaranya yang lain.
Tidakku mohon yang lebih dari itu,kerna daku sadari siapakah daku yang haqiqi
Temanku
Daku temuimu di merata, di halamanku, di kampungku, di kotaku, di jalanan, di ibukota,
di kota metropolitan, di seberang laut, di Paei, di Toko Harder, di Wartel Melati,
di Kota Bandung, di Taring Padi, di Yogyakarta, di alam maya,dan di seratanya, daku bisa menemuimu.
Kapan kita bakal ke pentas persandingan,justeru mengatur strategi sejati untuk mengalirkan sisa perjuangan yang belum selesai.
Kapan temanku ?
Kapan temanku ? Kapan temanku ?
Temanku
Marilah kita layarkan bahtera idea semangat.
Usah berdalih dengan hasutan setan keparat itu.
Kita yang harus mengubah nasib kita,jangan hanya kita bulat-bulat berserah kepada-Nya.
Kita yang harus menjunjung titah mulia.
Jangan hanya kita mewarisi tanpa persoalan yang nyata.
Pikirlah mau kemana kita ? Mau jadi apa kita ?
Susungguhnya kita punya akal, maka seharusnya fikirlah apa yang paling baik.
Temanku
Ayuh bangkitlah bersatu, jangan hanya berpeluk-tubuh.
Kita takkan kemana-mana,
kita yang harus bikin rencana.
Ayuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...